Friday, November 7, 2014

Dua Kali Putus Cinta Karena Skripsi


Membuat proposal hingga skripsi merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar “sarjana”. Nah, dalam penyusunannya pun akan ditemui suka dan juga duka dalam pengerjaannya. Bahkan sampai memengaruhi hubungan asmara seseorang, nah loh gimana tuh.

Status sebagai mahasiswa tingkat akhir memang menjadi momok menakutkan bagi sebagian mahasiswa, apalagi untuk mahasiswa yang sementara dalam tahap penyusunan skripsi. Masa-masa indah sampai masa-masa suram pun harus dilakoni, mulai dari mengejar dosen pembimbing, kurang tidur, sampai lupa makan. Tapi hal tersebut mau gak mau harus dilalui untuk mendapatkan gelar sarjana.

Seperti yang dialami oleh Ahzar, mahasiswa jurusan teknik perkapalan Universitas Hasanuddin Makassar ini bahkan mengaku sempat dua kali putus cinta gara-gara mengerjakan skripsi.

“Suka duka pasti ada, tapi kebanyakan dukanya. Mulai dari keseringan begadang, harus standby di kampus dari pagi sampai sore dan masih banyak lagi. Dan yang paling parah saya sampai putus nyambung hingga dua kali dengan pacar saat proses pengerjaan skripsi,” ungkapnya tersenyum.

Kesibukan dalam mengerjakan skripsi membuat cowok kelahiran Bau-Bau 12 Mei 1991 ini sampai tidak sempat untuk menghubungi sang pacar, “Bahkan sempat keluar kata-kata ‘Pacaran aja sama skripsimu sekalian’, tapi yah mau gimana lagi mungkin itu sudah jadi resiko mahasiswa tingkat akhir seperti saya, tapi pada akhirnya dia bisa mengerti kalau studi itu yang utama” tutur Ahzar.

Nah, ada duka tentunya ada sukanya. Berkat mengerjakan skripsi, Ahzar mengaku bisa dekat dengan dosen pembimbing dan dipercaya untuk menjadi salah satu delegasi Indonesia di ‘The 3rd International Conference on Ship and Offshore Technology’ (ICSOT) di Kampus Teknik Gowa bersama dengan dosennya.

“Nah, berkat skripsi juga saya bisa dipercaya menjadi delegasi Indonesia di ICSOT dan tampil memberikan  presentasi di depan akademisi  perwakilan beberapa Negara peserta. Hal yang sangat membanggakan bagi saya,” tutur anak kedua dari empat bersaudara ini bangga.

Nah, dari kisah Ahzar ini skripsi memang meberikan warna warni dalam perjalanan mencapai gelar sarjana. Bahkan melebihi warna pelangi. Karena tidak hanya merasakan rintangan dan susahnya, tetapi juga menikmati hasil yang menggembirakan.


Apalagi menhubungkan antara skripsi dan urusan percintaan bakalan ribet. Seperti sebuah kalimat, “Satu hari menunda skripsi sama halnya dengan satu tahun menunda pernikahan’. So, fokus dan jangan sampai urusan asmara merusak konsentrasi skripsi, nikmati prosesnya dan rasakan hasilnya.(rza/HGCMKS)

No comments:

Post a Comment